Apakah Adolf Hitler Mati Di Indonesia ?

 Jika kita membicarakan tentang orang yang paling jahat yang pernah ada dalam sejarah peradaban manusia, mungkin nama Adolf Hitler menjadi salah satu yang pertama terlintas di pikiran kita.. Bagaimana tidak, diktator Jerman ini telah menyebabkan jutaan manusia tewas pada saat Perang Dunia II.



Apakah Adolf Hitler Mati Di Indonesia ?




Selain menewaskan banyak orang, melalui serangan militer yang dilakukan Jerman ke berbagai negara, Hitler juga bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi dalam agenda pemberantasan etnis yang kita kenal sebagai holocaust. Kika kita bertanya apakah Hitler seorang pembunuh ?


Ya, tanpa perlu perdebatan panjang Hitler adalah seorang pembunuh massal.. Untungnya, masa kekejaman Hitler tidak berlangsung lama. Pada akhir bulan April 1945 atau enam tahun setelah Nazi Jerman memulai Perang Dunia II, Hitler dikabarkan tewas dan tidak lama setelah itu, Nazi mengakui kekalahannya dan menyerah pada Sekutu.


Namun, walaupun kekalahan Hitler merupakan kabar gembira bagi banyak negara di seluruh dunia, hingga saat ini kepastian kronologi kematiannya masih diselimuti misteri. Pada awalnya, Uni Soviet sebagai pihak yang menyerang Jerman saat masa-masa terakhir kehidupan Hitler mengklaim bahwa ia meninggal bunuh diri di Führerbunker, sebuah bunker Nazi di Kota Berlin.


Apakah Adolf Hitler Mati Di Indonesia ?



Lebih lanjutnya, Soviet juga menyebut telah membakar jasad Hitler dan membuang abunya ke Sungai Elbe di Jerman, dan menyimpan sisa tengkoraknya. Namun, Nick Bellantoni, seorang arkeolog Amerika yang meneliti tengkorak tersebut mengatakan bahwa itu bukanlah milik Hitler, melainkan tengkorak dari seorang perempuan berumur 40 tahun.


Sejumlah catatan CIA bahkan menyebutkan bahwa ada kemungkinan Hitler sesungguhnya selamat dari serangan di Berlin dan telah melarikan diri ke benua lain. Mantan pimpinan Uni Soviet, Joseph Stalin juga pernah mengatakan bahwa Hitler berhasil kabur ke Spanyol atau Argentina. 


Tidak hanya itu, beberapa literatur juga menyampaikan bahwa ada dugaan kuat Hitler sesungguhnya kabur ke Indonesia, dan meninggal di negeri kita ini. Pandangan ini populernya berangkat dari buku “Hitler Mati di Indonesia” karya Suryo Guritno, dan “Jejak Hitler di Indonesia” oleh Horst Geerken. Inilah Jejak Sang Führer di Nusantara.


Awal mula rumor Hitler kabur ke Indonesia bisa kita lacak ke sebuah artikel dalam harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983, yang ditulis oleh seorang doktor militer asal Bandung, Dr. Sosro Husodo, seperti dikutip oleh Suryo Guritno. Di dalam artikel tersebut, Sosro mengatakan bahwa dirinya sangat meyakini pernah bertemu dengan sang diktator Jerman di Sumbawa Besar pada tahun 1960, dengan nama Dr. Poch. Kecurigaan Sosro bahwa Poch adalah Hitler muncul dari sebuah artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, seorang valet pribadi Hitler.


Di dalamnya, Hitler digambarkan memiliki sejumlah kondisi fisik;

pertama, Hitler tak bisa berjalan normal, kaki kirinya mengalami kelumpuhan dan penglihatannya terganggu.

Kedua, Hitler memiliki penyakit kejang urat pada tangan kirinya setelah pertempuran di Stalingrad. Sosro menyebut Poch memiliki semua keadaan fisik tadi. Ditambah lagi, saat pertama kali bertemu Poch, Sosro diberitahu bahwa ia adalah seorang dokter dari Jerman, tetapi anehnya Poch tidak tahu banyak soal kesehatan


Selain itu, istri Poch yang bernama Sulaesih  juga kedapatan beberapa kali memanggil Poch dengan sebutah “Dolf” Demi ingin memuaskan rasa penasarannya, Sosro berusaha mencari informasi keberadaan Poch ke Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar. Sayangnya, dikabarkan Poch sudah meninggal, dan dikubur di pemakaman Ngagel, Surabaya.


Apakah Adolf Hitler Mati Di Indonesia ?



Pada tahun 1983 Sosro berkunjung ke kediaman istri Poch, dan setelah itu Sosro yakin bahwa Poch benar-benar Adolf Hitler. 


Di Sumbawa Besar, Sosro mendapatkan barang-barang peninggalan dr. Poch berupa dokumen-dokumen yang dirawat oleh Sulaesih. Beberapa dokumen yang Sosro terima dari Sulaesih di antaranya adalah stenografi atau catatan pribadi, dan kartu izin keimigrasian Poch pada tahun 1966. Di dalam catatan kecil ini, Sosro mengklaim menemukan kode-kode bersamaan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang diduganya yang mewakili Hitler dan istrinya di Jerman, Eva Braun.


Selain itu, Sosro juga menemukan apa yang diyakininya sebagai rute kabur Hitler dari Jerman. Menurut Sosro, antara tahun 1951 – 1954 keberadaan Poch tidak diketahui, karena baru pada tanggal 6 Januari 1954, ia masuk ke Indonesia. Di Jakarta, Poch mengajukan permohonan menjadi WNI. Namun Sosro menemukan keanehan. Dalam dokumen kartu imigrasi yang diperolehnya, tertulis dr. Poch lahir di Przemyśl, 1 November 1895.


Menurut Sosro, Przemyśl berada di Polandia sedangkan di dalam surat permohonan menjadi WNI tahun 1966, dituliskan dr. Poch bahwa Przemyśl berada di Austria. Karena perbedaan inilah, Sosro menyimpulkan bahwa paspor "dokter Jerman" tersebut palsu. Pada bagian akhir buku “Hitler Mati di Indonesia Suryo Guritno melemparkan argumentasi penutup bahwa valid atau tidak, kebenaran kematian Hitler faktanya memang tertutupi banyak tirai misteri. Tidak ada saksi mata yang bisa membuktikan bahwa Hitler benar mati di Jerman atau di tempat lain. 


Sementara itu, buku “Jejak Hitler di Indonesia” yang ditulis Horst Geerken lebih membahas tentang pelacakkan keberadaan pemerintahan Jerman masa Hitler di Indonesia sekaligus juga tentang tokoh-tokoh di lingkaran dalam Hitler yang begitu antusias menyampaikan potensi luar biasa negeri zamrud katulistiwa ke telinga sang Führer.


Disebutkan bahwa yang pertama kali mengenalkan Hitler pada Indonesia adalah teman dekatnya yang bernama Walther Hewel. Hewel disebutkan pernah tinggal di Pulau Jawa dan membantu sebuah perusahaan asal Inggris menjual hasil tani kopi Indonesia ke Eropa.


Ia lah yang memberi tahu Hitler tentang Hindia Belanda yang kaya akan bahan baku, yang bisa mewujudkan ambisi besar Hitler menjadikan Jerman ibu kota Dunia. Geerken juga menampilkan beberapa poin-poin menarik lain seperti pianis pribadi Hitler yang ternyata merupakan orang Indonesia bernama Abu Bakar kemudian kerja sama Jepang dengan Jerman untuk mencegah rekolonialisasi pemerintah Belanda terhadap Indonesia.


Apakah Adolf Hitler Mati Di Indonesia ?




Selain itu juga disebutkan soal peran Jerman dalam memasok senjata dan perlengkapan untuk pasukan PETA agar bisa melawan pasukan Belanda Dan yang tidak kalah menariknya, adalah penuturan tentang kapal selam Jerman atau U-boat, yang dikatakan sering mondar-mandir di Samudera Hindia, dan sering singgah ke Indonesia.


Terkait ini, masyarakat Indonesia sendiri pernah dihebohkan dengan berita penemuan U-boat di daerah Karimun Jawa pada tahun 2014. Geerken juga menyinggung tentang kemungkinan Hitler mati di Indonesia Dan memang, di Indonesia sendiri kabar tentang tempat peristirahatan terakhir Hitler di Tanah Air memiliki beberapa Versi .


Versi Sosro Husodo menyebut hitler mati di Surabaya, sementara versi Ahmad Yanuana Samantho penulis buku kontroversial “Garut Kota Illuminati” mengatakan Hitler dikubur di Garut, Jawa Barat. Lalu, benarkah sang Fuhrer memang meninggal di Indonesia?


Sejarawan Indonesia Bonny Triyana, mengatakan bahwa simpang siur kematian Hitler sesungguhnya bermula dari propaganda Uni Soviet. Karena ada motif politik tertentu, Bonny menilai bahwa Joseph Stalin memang sengaja membuat kematian Hitler penuh dengan misteri bahkan Stalin sendiri disebut pernah menuduh pihak Sekutu membantu menyelundupkan Hitler ke luar negeri. Oleh karena itu, bisa kita katakan bahwa kabar Hitler ke Indonesia muncul dari rasa publik yang ingin mendapat jawaban atas suatu ketidakpastian.


Di sisi lain, Jean Couteau, budayawan asal Prancis yang tinggal di Bali, menyampaikan bahwa peran Jerman dalam perjuangan Indonesia tidaklah sebagai negara, melainkan sebagai individu-individu yang kala itu tergerak untuk mendukung secara pribadi. Dengan demikian, jika ingin mengatakan pemerintahan Hitler pernah punya pengaruh kuat di Indonesia, anggapan itu sepertinya keliru.


Sementara itu, terkait dugaan dr. Poch sebagai identitas Hitler di Indonesia, sejarawan dari Badan Riset dan Inovasi Indonesia, Asvi Warman Adam, menilai bahwa bukti makam atau kuburan Poch belum cukup untuk membuktikan bahwa dia adalah sang Führer Begitu juga dengan pengakuan lisan kesaksian dari istrinya yang bernama Sulaesih.


Dia menyebut jika ingin berspekulasi lebih lanjut kebenaran Poch sebagai Hitler harus lebih dahulu dibuktikan, dan selama ini memang belum ada tes biologi yang mengarah ke tujuan itu. Kebenaran Sulaesih sebagai istri Hitler pun patut dipertanyakan.


karena Hitler sendiri dikenal sebagai sosok yang sangat rasis dalam memandang ras lain selain dirinya. Well, benar atau tidak, kita juga tak bisa memungkiri bahwa kemungkinan Hitler berkunjung dan mati di Indonesia masih ada. Kemungkinan dirinya benar-benar mati di Jerman pun tetap kuat.

Semua orang punya ide atau versi ceritanya masing-masing. Sebab, seperti kata John Maynard Keynes:

“Ide membentuk jalannya sejarah”



Sekian blog kali ini mengenai Apakah Adolf Hitler Mati Di Indonesia ? , apabila terdapat kesalahan mohon maaf karena saya manusia biasa yang dapat melakukan kesalahan,  sekian Terimakasih telah mengunjungi blog saya .

[' '] 


Iklan ada di sini

Komentar