Kisah Volodymyr Zelenskyy
Ini adalah TV series Ukraina
berjudul Servant of the People yang mengisahkan tentang
guru mata pelajaran sejarah
bernama Vasyl Petrovych Goloborodko
yang secara mengejutkan terpilih menjadi Presiden Ukraina.
Scene yang barusan tadi adalah ketika Kanselir Jerman
Angela Merkel “ngeprank” Goloborodko dan bilang bahwa Ukraina
diterima jadi anggota Uni Eropa.
Zelensky dalam salah sat Scene "Servant of the People" |
Padahal yang dimaksud Merkel diterima masuk Uni Eropa
adalah Montenegro.
Well, takdir memang tidak ada yang tahu ujungnya.
Siapa sangka Vasyl Petrovych Goloborodko yang diperankan
oleh Volodymyr Zelenskyy
pada akhirnya benar-benar jadi Presiden Ukraina di dunia nyata.
Yess, Zelenskyy saat ini adalah Presiden Ukraina
yang beberapa waktu terakhir menghiasi pemberitaan
berbagai media,
utamanya pasca negara yang ia pimpin diinvasi oleh Rusia.
Situasinya kemudian menjadi cukup kontras.
Di satu sisi kita menyaksikan Rusia yang dipimpin oleh
Vladimir Putin – seorang mantan agen rahasia KGB.
Sedangkan di sisi lain, ada Ukraina yang dipimpin oleh Zelenskyy
seorang mantan aktor dan komedian.
Dua latar belakang yang berbeda ini sedikit banyak mempengaruhi
cara pengambilan keputusan dan bagaimana pada akhirnya
arah konflik ini berjalan.
Secara khusus untuk Zelenskyy,
tentu pertanyaannya adalah bagaimana awal mula pria yang
pernah kuliah Ilmu Hukum ini bisa sampai di pucuk kekuasaan
tertinggi Ukraina?
Benarkah figur publik macam aktor dan artis atau seniman
memang punya modal yang besar ketika terjun ke dunia politik?
Kemudian ada cerita apa soal Zelenskyy
dan narasi pemakzulan Donald Trump?
Inilah Jalan Politik Sang Komedian Ulung!
Zelenskyy lahir pada 25 Januari 1978
dari keluarga keturunan Yahudi.
Ayahnya, Oleksandr Zelenskyy, merupakan seorang professor
dan kepala Department of Cybernetics and Computing Hardware
di Kryvyi Rih State University.
Sedangkan ibunya, Rymma Zelenska,
dulunya merupakan seorang engineer,
sebelum memutuskan pensiun karena alasan kesehatan.
Kakek Zelenskyy yang bernama Semyon Ivanovych Zelenskyy
pernah bergabung dengan Tentara Merah Soviet
dan ikut serta dalam Perang Dunia II.
Ayah Semyon dan 3 orang saudaranya menjadi korban
dari tragedy Holocaust ketika tentara Nazi Jerman
menginvasi wilayah Ukraina.
Saat kecil, Zelenskyy sempat tinggal selama 4 tahun
di kota Erdenet, Mongolia, tempat ayahnya bertugas.
Ia juga tumbuh dengan bicara bahasa Rusia sebagai bahasa utamanya.
Di umur 16 tahun Zelensky mendapatkan beasiswa
untuk melanjutkan pendidikan di Israel.
Namun, karena tak diizinkan oleh sang ayah,
ia kemudian melanjutkan pendidikan
di Kryvyi Rih Institute of Economics dan mengambil jurusan hukum.
Karier Zelenskyy di dunia hiburan dimulai ketika di usia 17 tahun
ia ikut kompetisi komedi di KVN
yang merupakan stasiun TV komedi Rusia.
Zelensky kemudian mendirikan Kvarta 95 – sebuah grup komedia,
yang kemudian berubah menjadi studio program TV
yang memproduksi acara-acara TV.
Di kemudian hari, Kvartal 95 ini menjadi modal politik Zelenskyy
untuk terjun ke dunia politik.
Zelensky juga membintangi beberapa film,
misalnya Love in the Big City, lalu Office Romance,
dan beberapa film lainnya.
Ia juga jadi pengisis suara Paddington untuk film Paddington
yang ditayangkan di Ukraina.
Zelensky sempat menjadi anggota direksi dan produser
untuk stasiun TV Inter antara tahun 2010-2012.
Keterlibatan Zelensky di isu-isu politik mulai terlihat ketika perang
di Donbas mulai bergulir.
Kvartal 95 tercatat memberikan donasi hingga 1 juta hryvnias
kepada militer Ukraina. kalau dirupiahkan sekitar Rp 485 juta
Di tahun 2015, Zelensky menjadi bintang utama dalam program TV
series Servant of the People.
Seperti disinggung di awal,
ia berperan sebagai guru mata pelajaran sejarah
yang terpilih menjadi Presiden Ukraina.
Series ini tayang selama 3 season dalam 51 episode.
Nama Zelensky juga makin melambung lewat series tersebut.
Menariknya, kalau dilihat dari program-program TV dan film
yang pernah dibintanginya, kebanyakan di antaranya
adalah yang menggunakan bahasa Rusia.
Sementara Kvartal 95 memulai debut mereka juga saat festival
di Sochi yang merupakan kota resort terbesar di Rusia.
Jadi memang relasi Zelenskyy dengan Rusia sudah terbangun
dan mengakar cukup panjang.
Zelensky menikah dengan Olena Kiyashko
yang merupakan teman kuliahnya dulu.
Kiyashko juga tercatat sebagai salah satu screen writer
di Kvartal 95 yang didirikan Zelenskyy.
Lalu, bagaimana Zelenskyy bisa terjun ke politik?
Well, di tahun 2018, beberapa anggota dari Kvartal 95
mendaftarkan pendirian partai politik
yang diberi nama Servant of the People
– sesuai dengan nama series yang dibintangi oleh Zelenskyy.
Walau awalnya menyangkal akan maju ke dunia politik,
Zelenskyy akhirnya mengumumkan bahwa ia akan berpartisipasi
sebagai calon presiden Ukraina di tahun 2019.
Cara kampanye Zelenskyy juga unik.
Ia jarang tampil di media masintream
dan tidak menampilkan platform kebijakannya secara terbuka.
Ia lebih banyak menggunakan media sosial dan YouTube
untuk meraih simpati masyarakat dan menjaring suara pemilih.
Sedangkan dalam kampanye tradisionalnya,
Zelenskyy melakukan semacam tour stand-up comedy
keliling Ukraina Bersama dengan Kvartal 95.
Dari program-program politiknya,
Zelenskyy menampilkan diri sebagai sosok yang
anti-establishment, anti korupsi, dan menjanjikan perubahan
pemerintahan yang lebih professional
dan diisi oleh orang-orang yang lebih kompeten.
Segala upaya kampanyenya itu akhirnya membuahkan hasil.
Ia berhasil memenangkan Pemilu Ukraina dengan persentasi suara
hingga 73,22 persen.
Zelenskyy juga kemudian menunjuk beberapa tokoh
yang berkecimpung di dunia hiburan – termasuk dari Kvartal 95 –
sebagai pembantunya dikabinet.
Beberapa nama di antaranya adalah Andriy Yermak
yang sebelumnya dikenal sebagai produser film,
ditunjuk sebagai Kepala Kantor Kepresidenan.
Lalu ada nama Serhiy Shefir yang dikenal sebagai penulis skenario
dan produser, ditunjuk sebagai Penasihat Kepresidenan.
Kemudian ada Ivan Bakanov yang merupakan Direktur Kvartal 95
yang ditunjuk sebagai Direktur Intelijen Domestik.
Nama terakhir juga pernah menjabat sebagai Ketua
Partai Servant of The People antara tahun 2017-2019.
Hmm, menarik nih, orang TV jadi kepala intelijen.
Ada cerita menarik di sekitaran upaya pemakzulan Donald Trump
sebagai Presiden AS jelang Pemilu AS tahun 2020 lalu.
Disebutkan bahwa salah satu alasan Trump
berupaya dimakzulkan adalah karena ia menggunakan
status kepresidenannya untuk mendapatkan informasi
dari Zelenskyy terkait lawan politik Trump kala itu, Joe Biden.
Trump menjanjikan bantuan militer US$400 juta pada Zelenskyy
jika ia memberikan informasi negatif yang berhubungan
dengan Joe Biden dan sang anak Hunter Biden
Buat yang belum tahu, Hunter Biden sempat menjabat sebagai
salah satu direksi di perusahaan gas Ukraina, Burisma.
Dengan isu korupsi dan penyelewengan dana,
Trump disebut ingin menggunakan isu tersebut
untuk menjegal Biden.
Namun, isu ini pulalah yang kemudian menjadi salah satu alasan
ia mendapatkan tuntutan pemakzulan.
Anyway, kini Ukraina sedang jadi isu utama
masyarakat internasional.
Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke negara ini
jelas menjadi konsen utama
seiring jatuhnya korban jiwa yang tidak sedikit.
Tentu ini akan jadi tantangan besar bagi Zelenskyy.
Pengalamnnya yang minim di dunia politik memang membuat
banyak pihak ragu apakah Zelenskyy
bisa membawa Ukraina keluar dari konflik ini.
Well, jadi presiden beneran tentu berbeda dengan narasi presiden
di series yang digariskan oleh para penulis script.
Apalagi, yang dihadapi kini adalah Vladimir Putin
yang bukan tokoh politik sembarangan.
Walaupun demikian, banyak pihak juga yang tetap yakin
Zelenskyy bisa membawa perubahan untuk Ukraina,
termasuk dalam konteks hubungan dengan Rusia.
Apapun itu hanya waktu yang bisa menjawab.
Yang jelas, perang memang membawa banyak kehancuran
dan dampak negatif untuk peradaban.
Sebab, seperti kata Jean-Paul Sartre:
“When the rich wage war, it’s the poor who die”.
Komentar