Cara Peluncuran Rocket Pada Kapal Selam !!

 Kapal Selam, selain dipersenjatai dengan senjata bawah air berupa torpedo, 


juga dapat meluncurkan rudal, 



baik rudal anti kapal, rudal jelajah, hingga rudal balistik dengan hulu ledak nuklir


Rudal-rudal tersebut, dapat diluncurkan dari kapal selam yang sedang berada di bawah air


Meluncurkan rudal pada saat menyelam di bawah air, memiliki tantangan teknis tersendiri


Bagamana cara rudal tersebut diluncurkan dari bawah air?


Kita akan membahasnya dalam video ini.


Ada beberapa metode berbeda yang digunakan dalam peluncuran rudal dari kapal selam di bawah air.


Rudal bisa ditempatkan di dalam tabung peluncur vertikal, 


ada juga yang diluncurkan dari tabung peluncur torpedo.


Metode peluncurannya juga ada 2 macam


Ada yang roketnya menyala sejak didalam air,


ada juga yang baru menyala setelah keluar dari air. 


Yang terakhir, saat ini lebih banyak digunakan.


Kita mulai dari yang diluncurkan dari tabung peluncur torpedo. 


Atau diluncurkan dalam posisi horisontal.


Metode persiapannya, sama dengan peluncuran torpedo


Pintu peluncur bagian belakang dibuka


kemudian rudal dimasukkan kedlaam tabung peluncur


Tabung peluncur kemudian diisi air dan tekanannya disamakan dengan tekanan air disekitarnya


Lalu bagian depan dibuka. Rudal siap ditembakkan.


Contoh awal rudal yang diluncurkan dari kapal selam adalah UUM-44 SUBROC 


atau singkatan dari Submarine Rocket.


Saat penembakan, aliran air bertekanan tinggi mendorong rudal keluar dari peluncur. 


Setelah keluar dari tabung peluncur, maka roket booster akan menyala


Rudal terdorong dan berbelok keatas keluar dari air. 


Roket akan terus mendorong rudal terbang menuju sasaran.


Namun saat ini, UUM-44 Subroc sudah tidak dioperasikan lagi.


Rudal yang juga diluncurkan dari peluncur torpedo adalah rudal UGM-84 Harpoon


Kode U berarti rudal tersebut diluncurkan dari wahana bawah air.


Rudal UGM-84 Harpoon, 


dibungkus dengan kapsul kedap air yang berbentuk seperti torpedo


Ketika diluncurkan dari tabung peluncur torpedo,


sirip-sirip kapsul itu akan mengarahkannya ketas, keluar dari air


Saat keluar dari air, sensor akan mengaktifkan mekanisme peluncuran


Tutup bagian depan akan dilepaskan dengan mekanisme peledak,


sehingga tutup ini akan terlontar


Kemudian, roket pendorong rudal harpoon akan menyala dan rudal terbang menuju sasaran.


Rudal jelajah UGM-109 Tomahawk, 


juga diluncurkan dengan cara yang hampir sama


Rudal berada dalam kapsul alumunium bertekanan, 


yang tekanannya disamakan dengan tekanan air


Di bagian belakang kapsul, terdapat tali lanyard yang terikat pada pangkal tabung peluncur


Saat diluncurkan ketika tali ini menegang, akan mengaktifkan roket booster, 


yang meluncurkan rudal keluar dari air


Setelah berada di udara, 


roket booster akan terlepas dan pendorong rudal jelajah ini berganti menggunakan mesin turbofan


Selain diluncurkan dari tabung torpedo, 


rudal tomahawk juga dapat diluncurkan dari tabung peluncur vertikal


Caranya sama.


Karena diameter rudal tomahawk relatif kecil, 


maka satu tabung peluncur vertikal, bisa diisi beberapa kapsul rudal tomahawk


Diameter rudal tomahawk adalah 52 cm


ini relatif kecil jika dibandingkan rudal balistik semisal Trident 


yang diamaternya mencapai 2 meter.


Karena berdiamater besar, 


rudal balistik seperti Trident, tidak mungkin diluncurkan melalui tabung peluncur torpedo.


Rudal balistik ini, harus diluncurkan dari tabung pelucur vertikal pada kapal selam.


Tabung peluncur ini kedap air. 


Di bagian atas, terdapat cap atau penutup khusus yang bisa menahan tekanan air dari luar


Namun, bisa dengan mudah dipecahkan dari dalam.


Saat akan diluncurkan, lubang palka akan dibuka.


Rudal, didorong keatas menggunakan tekanan uap. 


Uap ini berasal dari tangki berisi air. 


Didalam tangki tersebut terdapat bahan peledak


Saat diledakkan,  ledakan itu seketika mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi


Tekanan uap tersebut dialirkan melalui pipa dan mendorong rudal keatas


Rudal terdorong keatas dengan kecepatan tinggi dan menembus tutup bagian atas.


Momentum atau inersia gerakan rudal tersebut, 


cukup untuk menembus air keatas hingga jarak 40 - 50 meter


Jadi rudal balistik itu dapat diluncurkan dari kedalaman sampai 50 meter.


Ketika sensor pada rudal mendeteksi bahwa rudal sudah keluar dari air, 


Maka, roket akan dinyalakan.


Dan rudal akan meluncur dengan lintasan balistik menuju sasaran.


Itulah cara kerja peluncuran rudal dari kapal selam.


Sampai jumpa...


Iklan ada di sini

Komentar